10 ikan terjelek dan terancam punah
Diposting oleh risky
10 ikan terjelek dan terancam punah
jaman dulu ikan ini dipancing orang dengan menggunakan daging anjing karenanya namanya “Dog Eating Catfish”
dulu ikan ini banyak ditemukan di sungai mae klong, thailand (sungai mekong) tapi ikan berbobot 600 pon ini adalah salah satu ikan yang hilang begitu cepat di asia tenggara.
ikan ini hidup lebih lama dari dinosaurus dan sudah sulit untuk bertahan hidup di populasi yang berada di laut pasifik bagian barat daya dan di kanada
ikan ini sering disebut campuran antara ikan hiu dan gergaji.
Ikan ini terancam punah karena seringkali moncongnya yang berbentuk gergaji itu tersangkut di jaring nelayan
ikan pari-pari ini adalah salah satu ikan air tawar yang terbesar dan paling berbahaya yang pernah ada.
Walaupun begitu, ikan ini mudah dilatih seperti anjing laut dan lumba-lumba
ikan amazon ini adalah salah satu ikan air tawar yang terbesar yang pernah ada! ada di seaworld ancol deh kalo ga salah gan.
ini tampangnya kalo di close-up
walaupun pernah dijuluki ikan terbesar air tawar yang pernah ada, ikan ini terlihat seperti sedih setiap saat.
mungkin karena populasinya menurun hingga 90% !
sering juga disebut “River Yeti” atau yeti yang berada di sungai.
ikan ini diceritakan oleh warga sekitar kalau pernah memakan manusia!
terkadang dipanggil “ikan terjelek di amerika utara” ikan ini seperti buaya
dengan ekor ikan. ikan ini hanya memakan ikan lain yang besarnya sebesar
mulutnya sendiri. di Februari 2007 ikan ini ditemukan di dekat wilayah Jakarta sebesar 1.5m setelah Jakarta terkena banjir (menurut wikipedia)
ternyata ikan juga pilih-pilih makanan kayak anak kecil
kalo dari jauh ga begitu keliatan kenapa paling jelek
ini dia kenapa dia dipanggil ikan terjelek!
ikan ini dulu dijuluki “Raja Sungai Yangtze” sayangnya ikan ini sangat sulit
untuk ditemukan sehingga diperkirakan sudah punah
sumber:http://eksplorasi-dunia.blogspot.com
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
10 ikan terjelek dan terancam punah
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar